Headlines News :
Home » » Kumpulan Cerita Dewasa | Sex in Car bikin Aku Klenger

Kumpulan Cerita Dewasa | Sex in Car bikin Aku Klenger

Written By Great Story on Selasa, 30 Agustus 2016 | 03.38


Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Sex in Car bikin Aku Klenger - Terus terang jantungku agak berdegup karena perasaanku merasa tidak enak, terutama karena aku mengetahui bahwa Dicky selama ini sering menatapku berlama-lama dan caranya menatapku terasa sangat menelanjangi, seolah-olah ingin memperkosaku.

Namun aku berusaha bersikap tenang agar tidak menimbulkan akibat buruk karena menurut teman-teman, jika kita terlihat tenang maka lawan kita cenderung ragu untuk berniat jahat. ternyata Dicky tidak berbuat apa-apa dan hanya berkata,

“Ada yang bisa saya bantu, Ling?”,

“Ehh.., ngg.., anu.., ini mobil sialan diparkir begini, mana susah lagi dorongnya”, sahutku agak canggung.

“Mari saya bantu, kamu pegang samping kanan ini yach”, ujar Dicky memberi aba-aba agar aku berada dibelakang samping kanan Panther sialan itu.


Tatkala aku sedang dalam posisi siap mendorong dari arah kiri, kutengokkan kepala ke arah kiri, ternyata Dicky tidak berada pada posisi belakang mobil itu melainkan berada tepat di belakangku dan tangannya dengan cepat telah berada di atas tanganku dan jemarinya telah meremas jemariku dengan lembut, mesra namun kuat.

Makin lama cumbuan Dicky semakin hebat dan herannya aku yang biasanya sangat jijik kepadanya seperti terbangkitkan gairah birahiku, apalagi Dicky tidak hanya mencium pundak, tengkuk dan telingaku saja, namun tangannya juga telah mulai bermain mengusap-usap daerah terlarang milikku.

Yah, tangan kiri Dicky telah mengeluarkan kemejaku dari balik celana jeans yang kukenakan dan masuk ke balik celanaku hingga menembus celana dalamku dan mengusap-usap dengan lembut bukit kemaluanku. Aku hanya bisa mendesah lemah dan mulai merasakan rangsangan yang demikian kuat.


Mendadak Dicky menarik dan membimbingku ke arah mobilku dan tangannya menarik pintu belakang sebelah kanan mobilku yang memang tidak sempat kukunci. Lantas ia merebahkanku di jok tengah Escudo milikku dan merebahkan sandarannya.

Kemudian ia mendorong tubuhku ke dalam dan menekuk kakiku hingga posisi kakiku terlipat ke atas sehingga dengan mudahnya kemaluanku terkuak dan pahaku miring ke samping.

Lantas dengan segera Dicky menutup pintu dan mengambil kunci mobilku serta menguncinya dari dalam melalui central lock di pintu depan. Aku semakin tidak berdaya dengan usapannya di kemaluanku apalagi dia telah membuka kancing, gesper dan ritsluiting celana jeansku dan tangannya telah menarik turun celana dalamku. 


Kemudian Dicky menarik dengan cepat celana jeansku lalu kemudian menarik lagi celana dalamku hingga terlepas semuanya. Aku selama itu hanya bisa pasrah lemas tidak tahu mengapa, mungkin akibat mantera miliknya yang begitu dahsyat. Mungkin juga karena diriku telah dilanda birahi yang sangat hebat karena terus terang, aku memang begitu mudah terangsang sehingga itu pula yang menyebabkan aku telah kehilangan keperawanan di tangan mantan kekasihku di awal masuk kuliah dulu.

Namun di luar itu semua yang kurasakan adalah kenikmatan yang teramat sangat karena selanjutnya bukan lagi jemari Dicky yang bermain pada permukaan kemaluan dan klitoris serta pada daerah G-Spot milikku, namun kini justru giliran lidahnya bermain-main di sana dengan kemahiran yang sangat luar biasa jauh daripada yang mampu dilakukan oleh mantan kekasihku.

Sehingga tanpa kusadari, aku justru mencengkeram kepala Dicky dan menekannya ke arah kemaluanku agar rangsangan yang kuterima semakin kuat. Namun rupanya Dicky bukan sembarang pria jantan biasa, tampaknya ia begitu mahir sehingga ia bukan saja memainkan lidahnya ke sekitar klitoris dan daerah G-Spot milikku, namun juga mulutnya mampu menghisap dan lidahnya memilin-milin klitorisku sehingga tanpa kusadari aku semakin diamuk birahi dan memajukan kemaluanku sampai menempel ketat di wajahnya. 


Dan sungguh mengejutkan, tiba-tiba desakan kenikmatan melanda seluruh diriku, membuat badanku terlonjak-lonjak akibat perasaan nikmat yang dahsyat yang melingkupi diriku, perasaanku seakan melayang-layang dan denyutan-denyutan nikmat terasa pada bagian dalam kemaluanku.

Aku mengalami orgasme untuk pertama kalinya hanya dengan oral sex dari seorang pria, padahal mantan kekasihku hanya mampu membuatku orgasme setelah mengkombinasikan oral sex dengan persetubuhan dan itu memakan waktu yang cukup lama.

Tubuhku terus mengejang dengan kuat dan kurasakan vaginaku sangat basah dan aku serasa melayang diawang-awang dengan pahaku yang membekap erat wajah dan kepala Dicky.

Beberapa saat kemudian kurasakan tangan Dicky membelai lembut pahaku dan membukanya dengan lembut namun kuat (sebenarnya sejak aku mengalami orgasme akibat dioral oleh Dicky, aku sudah menganggap lembut segala perlakuannya mungkin karena sudah pasrah dan dibuat puas kali). 


Aku hanya bisa menatapnya dengan sayu yg sungguh kali ini bukan tatapan sayu bohong-bohongan seperti yg dilakukan teman-temanku kalau lagi berusaha memikat cowo idamannya namun aku menatap demikian akibat pengaruh orgasme dan rasa lemas namun nikmat yang masih terasa melanda sekujur tubuhku.

Saat itu kuperhatikan bahwa Dicky pun mulai membuka kemeja lengan pendeknya dan tanpa kusadari akupun ikut melucuti kaos singlet miliknya serta membantunya membukakan ritsluiting celananya yang dengan sigap diikuti oleh gerakan cepat dari tangan Dicky yang langsung menurunkan celana luar beserta celana dalamnya.

Aku terus terang sungguh sangat terkejut melihat kontol Dicky yang sangat besar dan panjang berwarna coklat agak gelap dengan diameter yang terus terang akupun agak ngeri untuk memegangnya. Ini membuatku tergoda untuk melumat dengan mulutku. Terus terang aku sempat berfikir kemaluanku bakal terasa sakit seandainya dia benar-benar menyetubuhiku, namun ternyata itu semua hanyalah khayalanku belaka,.

Karena Dicky tidak langsung menghunjamkan “rudal”-nya itu ke dalam kemaluanku namun layaknya seorang gentleman ia mengusap-usap dulu kemaluanku yang sudah basah itu dengan ujung kemaluannya hingga aku kegelian dan terangsang kembali dan dengan dibantu oleh jari-jari Dicky yang juga bermain didaerah G-Spot-ku serta diclitorisku akupun dibuat semakin becek dan siap untuk dimasuki.

Ketika aku mulai semakin mendesah-desah, Dicky pun dengan sigap memasukan batangannya ke dalam lubang kemaluanku namun tidak semuanya hanya sebagian ujungnya saja. Setelah itu karena dilihatnya aku agak sedikit meringis, Dicky diam sejenak, setelah dilihatnya ekspresi wajahku sudah normal kembali, ia pun mulai bergoyang memaju-mundurkan senjatanya namun dengan sedikit demi sedikit, jadi tidak langsung amblas main tancap seperti yang dilakukan oleh mantan kekasihku.

Aku pun mulai merasakan sedikit nyaman dengan ukuran kontol Dicky dan perlahan-lahan kembali terangsang dan dapat menikmatinya. Harus kuakui Dicky ternyata benar-benar seorang pria yang sangat gentle dan juga jantan, ia tidak saja begitu lembut “memerkosa” diriku namun juga sangat memperhatikan kenyamanan dan kepuasanku, bagaimana tidak, jika dibandingkan dengan mantan pacarku yang pernah tidur denganku, Dicky seperti-nya sungguh mengerti keinginanku.

Ia tidak saja perlahan-lahan dan dengan penuh kelembutan “memerkosa” diriku namun juga aktif membantu merangsang diriku hingga aku benar-benar sangat terangsang sehingga walaupun ukuran kejantanannya menurutku sangat menyeramkan, namun aku tidak merasa sakit dan dapat menikmatinya.

Seiring semakin terangsangnya diriku, Dicky pun perlahan-lahan mulai semakin dalam menancapkan kemaluannya. Akupun semakin lama semakin horny dan semakin tidak kuat lagi menahan desakan kenikmatan yang makin memuncak dan semakin tidak tertahankan itu. 


Hingga akhirnya merasa menyentuh awang-awang dan merasakan kenikmatan yang sungguh tidak pernah kualami sebelumnya dengan para kekasihku, tanpa sadar aku melenguh keras,

“Oooahh.., Dickyy..”, dan akupun meremas kuat belakang kepalanya dan menjepit erat pinggangnya dengan kedua paha dan kaki sekuat-kuatnya dan juga mengangkat pinggulku hingga kemaluanku berhimpit kuat dengan kemaluannya dan yang masih kuingat adalah saat itu diriku terasa basah dan nikmat sekali.

Basah baik pada lubang kemaluanku maupun sekujur tubuhku yang penuh oleh peluh keringatku maupun keringat dan cairan liur Dicky (ia sangat aktif menjilati sekujur tubuhku baik leher hingga ke payudaraku).

Akhirnya akupun terbaring lemas tak berdaya, namun Dicky tidak meneruskan perbuatannya walaupun ia belum mencapai orgasme, tapi justru beristirahat sambil menunggu diriku siap kembali sungguh ia laki-laki yang tahu diri tidak egois seperti pria-pria lainnya walaupun sebagai orang yang sedang memperkosaku ia sebenarnya punya “hak” berbuat sesukanya tapi ternyata bisa dibilang ia adalah “pemerkosa yang baik hati” yang pernah singgah dalam hidupku.

Setelah beristirahat sejenak dan melihat kondisiku yang sudah agak pulih, Dicky mulai meneruskan aksinya yang tertunda tadi. Pada babak berikut ini, gaya permainannya diubah, sekarang ia melakukan serangan dengan tehnik “Total Foot Ball. Gaya serangannya menggebu-gebu dan tekanan-tekanan penisnya benar-benar mengarah pada sasaran-sasaran strategis pada liang kemaluanku.

Setiap kali Dicky menancapkan penisnya yang besar itu kedalam lubang kemaluanku, maka tekanan penisnya menarik seluruh bibir kemaluanku melesak kedalam, sehingga klitorisku pun ikut tertekan masuk dan tergesek-gesek dengan batang penisnya yang dilingkari oleh urat-urat menonjol. Hingga membuatku menggelinjang-gelinjang nikmat, “Aaagghh.., aadduuhh.., Dick.., peellann-peellann.., doongg..!”, akan tetapi kali ini Dicky tidak mengurangi serangan-serangannya, tempo permainannya malah ditingkatkan, semakin aku menggeliat-geliat, semakin menggebu-gebu Dicky memompakan kemaluannya ke dalam liang vaginaku.

Kali ini aku benar-benar dipermainkan habis-habisan oleh Dicky. Perasaan nikmat dan rasa geli telah merambat dari daerah bagian bawah badan keseluruh tubuhku, sehingga perasaanku serasa melayang-layang bagaikan layang-layang yang putus talinya, terbang melayang dipermainkan angin. Perasaan nikmat dan geli akhirnya tidak tertahan lagi dan,

“..Diiiick.., aakkuu.., aakkaann meelleedaakk.., aauugghh.., oohh..!!”, dengan suatu desahan panjang disertai kedua pahaku mengejang dengan keras menjepit melingkari pantat Dicky, aku mencapai orgasme yang hebat dan pada saat bersamaan Dicky juga mencapai klimaksnya dan dengan pelukan yang sangat erat pada badanku, Dicky mendorong pantatnya kuat-kuat, menekan pinggulku rapat-rapat, sehingga kemaluannya amblas keseluruhan ke dalam liang vaginaku, sambil meyemprotkan cairan kental hangat ke dalamnya.

Semprotan demi semprotan kuat dari cairan hangat kental tersebut terasa memenuhi seluruh rongga-rongga di dalam relung vaginaku, menimbulkan perasaan sensasi yang datang bertubi-tubi melanda diriku, benar-benar suatu kenikmatan sempurna yang tidak dapat digambarkan dengan kata-kata.

Kami berdua berpelukan erat-erat selama beberapa detik, sambil menghayati denyutan-denyutan pada kemaluan kami masing-masing. Setelah melewati puncak kenikmatan tersebut, maka kami terkapar dalam keadaan lemas sambil tetap berpelukan dengan erat.

Perlahan-lahan suatu kesadaran mulai merambati pikiranku, seperti awan yang ditiup angin, aku mulai menyadari apa yang sedang terjadi pada diriku. Kesadaranku mulai pulih secara perlahan-lahan dan menyadari bahwa aku baru saja melakukan persetubuhan yang seru dengan Dicky.

Sambil masih telentang di atas jok mobil aku mencoba menganalisis mulai dari kejadian yang pertama. Aku benar-benar tidak peduli lagi, apakah ini disebabkan oleh ilmu hitam Dicky atau apapun, akan tetapi yang jelas ini suatu persetubuhan yang sangat mengasyikkan. Karena itu kulayani permainan Dicky kali ini bahkan dengan tidak kalah serunya.

tags #Cerita Dewasa, Cerita Mesum, Cerita Ngentot Janda, Cerita Ngentot Pembantu, Cerita Ngentot Perawan, Cerita Panas, Cerita Pemerkosaan, Cerita Seks Indonesia, Cerita Seks Sedarah, Cerita Selingkuh, Cerita SEX, Cerita Skandal, Cerita Tante Girang, Cewek Telanjang, Foto Bugil, Memek Perawan, Tante Girang, Toket Gede Mulus
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 

Copyright © 2016. Kumpulan Cerita Dewasa - All Rights Reserved