Headlines News :
Home » , » Kumpulan Cerita Dewasa | Rame -Rame Ngesek Saat Darmawisata Sekolah

Kumpulan Cerita Dewasa | Rame -Rame Ngesek Saat Darmawisata Sekolah

Written By Great Story on Sabtu, 17 September 2016 | 21.54


Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Rame -Rame Ngesek Saat Darmawisata Sekolah - Di sekolah aku punya teman akrab namanya Nungky. Dia juga lumayan cantik, walau lebih pendek dariku, tapi dia sering banget gonta-ganti pacar. Nungky memang sangat menarik, apalagi ia sering menggunakan seragam atau pakaian yang minim… peduli amat kata guru, pesona jalan terus!

Sebut saja namaku Mila, umurku 16 tahun, kelas 2 SMA. Sebagai anak SMA, tinggiku relatif sedang, 165 cm, dengan berat 48 kg, dan cup bra 36B. Untuk yang terakhir itu, toketku memang cukup pede. Walau sebenarnya wajahku cukup manis tapi aku sudah lumayan lama menjomblo, 1 tahun. Itu karena aku amat selektif memilih pacar… enggak mau salah pilih kayak yang terakhir kali.

Saat darmawisata sekolah ke Cibubur inilah yang menjadi kisah menarik dalam kehidupan seksku, aku dan dia sekamar, dan empat orang lain. Satu kamar memang dihuni enam orang, tapi sebenarnya kamarnya kecil bangeeet… aku bersama Nungky sampai berantem sama guru yang mengurusi pembagian kamar, dan alhaAndien, kami pun bisa memperoleh villa lain yang agak lebih jauh dari villa induk.

Disana, kami berenam tinggal dengan satu kelompok cewek lainnya, dan di belakang villa kami, hanya terpisah pagar tanaman, adalah villa cowok. “Mil, lo udah beres-beres, belum?” tanya Nungky saat dilihatnya aku masih asyik tidur-tiduran sambil menikmati dinginnya udara Cibubur, lain dengan Jakarta. “Belum, ni baru mau.” Jawabku asal aja, karena masih malas bergerak.

“Ntar aja, deh. Kita jalan-jalan, yuk,” ajak Nungky. “Boleh juga tuh…” gumamku sambil bangun dan menemaninya jalan-jalan. Kami berputar-putar melihat-lihat pasar lokal, villa induk, dan tempat-tempat lain yang menarik. Pas di jalan, kami bertemu dengan Ubay, Adi, dan Yudi yang kayaknya lagi sibuk bawa banyak barang.

“Mau kemana, Yud?” sapa Nungky. “Eh, Nungky. Gue ama yang lain mau pindahan nih ke villa cowok yang satunya, villa induk udah penuh sih.” Ubay yang menjawab. “Lo berdua mau bantu, nggak? Gila, gue udah nggak kuat bawa se-muanya, nih.” Pintanya memelas. “Oke, tapi yang enteng ajaaa…” jawabku sambil mengambil alih beberapa barang ringan. Nungky ikut meringankan beban Adi dan Yudi.

Sampai di villa cowok, aku bengong. Yang bener aja, masa iya aku dan Nungky harus masuk ke sana? Akhirnya aku dan Nungky hanya mengantar sampai pintu. Yudi dan Adi bergegas masuk, sementara Ubay malah santai-santai di ruang tamu. “Masuk aja kali, Nungky, Mil.” Ajaknya cuek. “Ngng… nggak usah, Yud.” Tolakku. Nungky diam aja.

“Nungky! Sini dong!” terdengar teriakan dari dalam. Aku mengenalinya sebagai suara Feri. “Gue boleh masuk, ya?” tanya Nungky sambil melangkah masuk sedikit. “Boleh doooong!!” terdengar koor kompak anak cowok dari dalam. Nungky langsung masuk, aku tak punya pilihan lain selain mengikutinya.

Di dalam, anak-anak cowok, sekitar delapan orang, kalo Ubay yang diluar nggak dihitung, lagi asyik nongkrong sambil main gitar. Begitu melihat kami, mereka langsung berteriak girang, “Eh, ada cewek!! Serbuuuuu!!” Serentak, delapan orang itu maju seolah mau mengejar kami, aku dan Nungky langsung mundur sambil tertawa-tawa.

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Rame -Rame Ngesek Saat Darmawisata Sekolah - Aku langsung mengenali delapan orang itu, Yudi, Adi, Feri, Kiki, Dana, Jay, Catur, dan Roni. Semua dari kelas yang berbeda-beda. Tak lama, aku dan Nungky sudah berada di antara mereka, bercanda dan ngobrol-ngobrol. Nungky malah dengan santai tiduran telungkup di kasur mereka, aku risih banget melihatnya, tapi diam aja. Entah siapa yang mulai, banyak yang menyindir Nungky.

“Nungkyl… nggak takut digrepe-grepe lu di atas sana?” tanya Adi bercanda. “Siapa berani, ha?” tantang Nungky bercanda juga. Tapi Kiki malah menanggapi serius, tangannya naik menyentuh bahu Nungky. Cewek itu langsung bergerak menghindar, sementara cowok-cowok lain malah ribut menyoraki. Aku makin gugup. “Nungkyl, bener ya kata gosip lo udah nggak perawan?” kejar Roni.

“Kata siapa, ah…” balas Nungky pura-pura marah. Tapi gayanya yang kenes malah dianggap sebagai anggukan iya oleh para cowok. “Boleh dong, gue juga nyicip, Nungkyl?” tanya Dio.Nungky diam aja, aku juga tambah risih. Apalagi pundak Feri mulai ditempelkan ke pundakku, dan entah sengaja atau tidak, tangan Catur menyilang di balik punggungku, seolah hendak merangkul. Bingung karena diimpit mereka, aku memutuskan untuk tidak bergerak.

“Gue masih perawan, Mila juga… kata siapa itu tadi?” omel Nungky sambil bergerak untuk turun dari kasur. Tapi ditahan Roni. “Gitu aja marah, udah, kita ngobrol lagi, jangan tersinggung.” Bujuknya sambil mengelus-elus rambut Nungky. Aku tahu Nungky dulu pernah suka sama Roni, jadi dia membiarkan Roni mengelus rambut dan pundaknya, bahkan tidak marah saat dirangkul pinggangnya.

“Mil, lo mau dirangkul juga sama gue?” bisik Catur di telingaku. Rupanya ia menyadari kalau aku memperhatikan tangan Roni yang mengalungi pinggang Nungky. Tanpa menunggu jawaban, Catur memeluk pinggangku, aku kaget, namun sebelum protes, tangan Feri sudah menempel di pahaku yang terbungkus celana selutut, sementara pelukan Catur membuatku mau tak mau berbaring di dadanya yang bidang. Teriakan protes dan penolakanku tenggelam di tengah-tengah sorakan yang lain.

Ubay bahkan sampai masuk ke kamar karena mendengar ribut-ribut tadi. “Gue juga mau, dong!” Yudi dan Kiki menghampiri Nungky yang juga lagi dipeluk Roni, sementara Adi, Jay, dan Ubay menghampiriku. Berbeda denganku yang menjerit ketakutan, Nungky malah kelihatan keenakan dipeluk-peluki dari berbagai arah oleh cowok-cowok yang mulai kegirangan itu.

“Jangan!” teriakku saat Ubay mencium pipi, dan mulai merambah bibirku. Sementara Jay menjilati leherku dan tangannya mampir di dada kiriku, meremas-remasnya dengan gemas sampai aku kegelian. Kurasakan genggaman kuat Feri di dada kananku, sementara Adi menjilati pusarku. Ternyata mereka telah mengangkat kaosku sampai sebatas dada. Aku menjerit-jerit memohon supaya mereka berhenti, tapi sia-sia. Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Rame -Rame Ngesek Saat Darmawisata Sekolah.

Kulirik Nungky yang sedang mendapat perlakuan sama dari Roni, Yudi, dan Kiki, bahkan Dana telah melucuti celana jins Nungky dan melemparnya ke bawah kasur. Lama-kelamaan, rasa geli yang nikmat membungkus tubuhku. Percuma aku menjerit-jerit, akhirnya aku pasrah. Melihatnya, Catur langsung melucuti kaosku, dan mencupang punggungku. Feri dan Ubay bahkan sudah membuka seluruh pakaian mereka kecuali celana dalam.

Aku kagum juga melihat dada Feri yang bidang dan harumnya khas cowok. Aku hanya bisa terdiam dan meringis nikmat saat dada bidang itu mendekapku dan menciumi bibirku dengan ganas. Aku membalas ciuman Feri sambil menikmati bibir Adi yang tengah mengulum payudaraku yang ternyata sudah terlepas dari pelindungnya. Vaginaku terasa basah, dan gatal.

Seolah mengetahuinya, Ubay membuka celanaku sekaligus celana dalamku sehingga aku langsung bugil. Agak risih juga dipandangi dengan begitu liar dan berhasrat oleh cowok-cowok itu, tapi aku sudah mulai keenakan. “Ssshhhh…. aaaccckhh…” aku mendesis saat Adi dan Jay melumat payudaraku dengan liar “Mmmhhhhhh, toket lo montok banget, Miiiil…” gumam Jay.

Aku tersenyum bangga, namun tidak lama, karena aku langsung menjerit kecil saat kurasakan sapuan lidah di bibir vaginaku. “Cihuy… Mila emang masih perawan…” Catur yang entah sejak kapan sudah berada di daerah rahasiaku menyeringai. “Acccckkkhh… jangan Gam…” desahku saat kurasakan kenikmatan yang tiada tara. “Gue udah kebelet, niih… gue perawanin ya, Mil…” Tak terasa, sesuatu yang bundar dan keras menyusup ke dalam vaginaku, ternyata penis Catur sudah siap untuk bersarang disana.

Aku mendesah-desah diiringi jeritan kesakitan saat ia menyodokku dan darah segar mengalir. “Sakiiit…” erangku. Catur menyodok lagi, kali ini penisnya sudah sepenuhnya masuk, aku mulai terbiasa, dan ia pun langsung menggenjot dan menyodok-nyodok. Aku mengerang nikmat. “Ssshh… terusss… yaaa, acccckh! Acccckh! Nikmat, Gam! Teruuss… sayang, puasin gue… Accckkkhh…”

Sementara pantat Catur masih bergoyang, cowok-cowok lain yang sudah telanjang bulat juga mulai berebutan menyodorkan penis mereka yang sudah tegang ke bibirku. “Gue dulu ya, Mil… nih, lu karaoke,” ujar Ubay sambil menyodokkan penisnya ke dalam mulutku. Aku agak canggung dan kaget menerimanya, tapi kemudian aku mulai mengulumnya dan mempermainkan  lidahku menjelajahi barang Ubay.

Ia mendesah-desah keenakan sambil merem-melek. Sementara Jay masih menikmati buah dadaku, Adi nampaknya sudah mulai beranjak ke arah Nungky yang dikerubuti dan digenjot juga sama sepertiku Bedanya, kulihat Nungky sudah nungging, ala doggy style, penis Dana tengah menggenjot mEmeknya dan toketnya yang menggantung sedang dilahap oleh Kiki, sementara mulutnya mengoral penis Yudi. Nungky nampak amat menikmatinya, dan cowok-cowok yang mengerumuninya pun demikian. Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Rame -Rame Ngesek Saat Darmawisata Sekolah.

Beberapa saat kemudian, kulihat Dana orgasme, dan kemudian Ubay yang keenakan barangnya kuoral juga orgasme dalam mulutku, aku kewalahan dan hampir saja memuntahkan cairannya. Mendadak, kurasakan vaginaku banjir, ternyata Catur sudah orgasme dan menembakkan sper-manya di dalam vaginaku, cowok itu terbaring lemas di sampingku, untuk beberapa menit, kukira ia tidur, tapi kemudian ia bangun dan menciumi pusarku dengan penuh nafsu.

Kini, vaginaku sudah diisi lagi dengan penis Jay. Penisnya lebih besar dan menggairahkan, sehingga membuat mataku terbelalak terpesona. Jay menyodokkan penisnya dengan pelan-pelan sebelum mulai menggenjotku, rasanya nikmat sekali seperti melayang. Kedua kakiku menjepit pinggangnya dan bongkahan pantatku turut bergoyang penuh gairah. Kubiarkan tubuhku jadi milik mereka.

“Accckkkhh…. ssshh… terus, teruuusss sayaaang… accckh, nikmat, aaacchhh…” erangku keenakan. Toketku yang bergoyang-goyang langsung ditangkap oleh mulut dan tangan Ubay. Ia memainkan puting susuku dan mencubit-cubitnya dengan gemas, aku semakin berkelojotan keenakan, dan meracau tidak jelas, “Accckkkhh… teruuuss… entot gue, entooott gue teruuss! Gue milik luu… aacccccckhh…!!” “Iya sayyyaangg… gue entot lu sampe puasss…” sahut Jay sambil mencengkeram pantatku dan mempercepat goyangan penisnya.

Ubay juga semakin lahap menikmati gunung kembarku, menjilat, menggigit, mencium, seolah ingin menelannya bulat-bulat, dan sebelum aku sempat meracau lagi, Catur telah mendaratkan bibirnya di bibirku, kami saling berpagutan penuh gairah, meMilitkan lidah dengan sangat liar, dan klimaksnya saat gelombang kenikmatan melandaku sampai ke puncaknya.

“Aaacccckkhh…. gue mau…!” Belum selesai ucapanku, aku langsung orgasme. Jay menyusul beberapa saat kemudian, dan vaginaku benar-benar banjir. Tubuh Jay langsung jatuh dengan posisi penisnya masih dalam jepitan vaginaku, ia memeluk pinggangku dan menciumi pusarku dengan lemas. Sementara aku masih saja digerayangi oleh Catur yang tak peduli dengan keadaanku dan meminta untuk dioral, dan Ubay yang menggosok-gosokkan penisnya ditoketku dengan nikmat.

Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Rame -Rame Ngesek Saat Darmawisata Sekolah - Beberapa saat kemudian, Catur pun orgasme lagi. Catur jatuh dengan posisi wajah tepat di sampingku, sementara Ubay tanpa belas kasihan memasukkan penisnya ke vaginaku, dan menggenjotku lagi sementara aku berciuman penuh gairah dengan Catur. Selang beberapa saat Ubay orgasme dan jatuh menindihku dengan penis masih menancap, ia memelukku mesra sebelum kemudian tertidur.

Aku sempat mendengar erangan nikmat dari arah Nungky, sebelum akhirnya benar-benar tertidur kecapekan, membiarkan Jay dan Catur yang masih menciumi sekujur tubuhku. Selama tiga hari kami disana, kami selalu melakukannya setiap ada kesempatan. Sudah tak terhitung lagi berapa kali penis mereka mencumbu vaginaku, namun aku menikmati itu semua. Bahkan, bila tak ada yang melihat, aku dan Nungky masih sering bermesraan dengan salah satu dari mereka.

Seperti saat aku berpapasan dengan Catur di tempat sepi, aku duduk di pangkuannya sementara tangannya menggerayangi dadaku, dan bibirnya berciuman dengan bibirku, dan penis-nya menusuk-nusukku dari bawah. Sungguh pengalaman yang mendebarkan dan penuh nikmat—tubuhku ini telah digauli dan dimiliki beramai-ramai, namun aku malah ketagihan.

tags #Cerita Dewasa, Cerita Mesum, Cerita Ngentot Janda, Cerita Ngentot Pembantu, Cerita Ngentot Perawan, Cerita Panas, Cerita Pemerkosaan, Cerita Seks Indonesia, Cerita Seks Sedarah, Cerita Selingkuh, Cerita SEX, Cerita Skandal, Cerita Tante Girang, Cewek Telanjang, Foto Bugil, Memek Perawan, Tante Girang, Toket Gede Mulus
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 

Copyright © 2016. Kumpulan Cerita Dewasa - All Rights Reserved