Headlines News :
Home » » Kumpulan Cerita Dewasa | Aku Hipersex

Kumpulan Cerita Dewasa | Aku Hipersex

Written By Great Story on Jumat, 16 September 2016 | 21.05


Cerita Sex, Cerita Dewasa, Cerita Hot - Cerita Sex - Aku Hipersex - Mas Sonny adalah suamiku yang pertama, orangnya sangat penyabar sekali jadi dia tidak mempermasalahkan aku memiliki suami lagi karena dia juga tau kalau aku hyper Sex. Dan bahkan mas Sonny juga pernah melihatku disetubuhi oleh mas Dino suamiku yang kedua didepan matanya. Namun mas Sonny diam saja, karena dia tak mampu memuaskan aku. Begitu halnya dengan mas Dino, suamiku yang kedua, sifatnya sama persis dengan mas Sonny, hampir gak ada bedanya.

Hyper Sex adalah sebutan yang cocok buatku, karena aku selalu meminta lebih dengan pacar-pacarku dulu. setiap kali aku berhubungan Sex degan pacarku, aku gak mau jika hanya bermain sekali, minmal aku minta maen sampai 5-6 kali baru aku bisa merasakan kepuasan yang sangat nyata. Kalau pacarku tidak kuat mengatasi birahi Sex ku yang tinggi, aku mencari lagi cowok yang dapat membuatku mencapai kepuasan.

Sampai akhirnya pacar-pacarku tidak ada yang bisa memuaskan nafsu Sex ku akhirnya aku mensiasati dengan menikah dengan dua laki-laki agar nafsu Sex ku yang liar bisa tersalurkan dan terpuaskan. Aku baru bisa merasa puas jika aku disetubuhi oleh kedua suamiku bergantian. Namun hal itu jarang pernah terjadi karena kesibukan kedua suamiku yang sering keluar kota secara bergantian. Jadi gak pernah dua suamiku dirumah secara bersamaan.

Suatu hari aku diajak oleh mas Sonny ke tempat kerjanya karena ada acara kantor. Aku yang tak pernah ikut mas Sonny kemana-mana pun sekejap merasa canggung. Sesampainya disana, suasananya sangat ramai sekali, mas Sonny yang bertemu dengan teman-temannya pun meninggalkanku. Aku yang merasa bingung mau ngapain lalu menolah kanan dan kiri dan akhirnya aku melihat mbak Tiara dan aku langsung nyamperin mbak Tiara di tempatnya berdiri. mbak Tiara ini adalah istri dari jhoni teman kantor mas Sonny. Dan ...

“Eeeehh…mbak Tiara, sendirian ya??” tanyaku membuka percakapan. “Eeehh..mbak Andien, enggak kok, sama papahnya, tuuh disana” jawabnya. “Waah sama donk mbak, aku juga ditinggal sama papahnya disana” jawabku sambil menunjuk arah mas Sonny.  “Mbak Andien tambah seksi ajah yaaah” ucap mbak Tiara. “Aaaahhh enggak mbak, biasa aja kok mbak, dari dulu badanku segini-segini aja kok, gak pernah berubah” jawabku.

“Aaaahhh tapi mbak Andien seksi banget kok, aku iri liat penampilan mbak Andien” kata mbak Tiara. “mbak Tiara bisa aja” jawabku. “Apa siih rahasianya biar bisa awet seksi gitu mbak??” tanya mbak Tiara. “Minum Air liur burung” bisikku sambil mendekat ke telinganya. “ Burung apa Mbak” kejarnya penasaran. “Burung.. Burungnya Mas Sonny” bisikku kubuat serius. “AccchhH! Mbak guyon!” jawab mbak Tiara.

“Betul jeng, ini betul lho jeng” jawabku. “Itukan biasa Mbak” kata mbak Tiara. “Biasa gimana, kalau sekedar ML terus selesai ya biasa jeng tapi ada caranya ” jelasku. “mbak Tiara ngetot dengan Dik Jhony berapa kali seminggu?” lanjutku. “Paling sekali ya kadang dua kali Mbak ” jawabnya. “Pas ngetot apa saja yang mbak Tiara lakukan ?” tanyaku lagi. “Ya biasa Mbak bercumbu terus gitulah..! Terus selesai ya sudah begitu aja ” jawabnya.

“ Lho ya sudah gimana to mbak?, mestinya kan ada pemanasan, permainan terus pendinginan dan apakah mbak Tiara selalu dapat mencapai puncak ?” “Itulah Mbak masalahnya, saya sering ditinggal menggantung ” jawabnya sambil menerawang. “ Terus” tanyaku. “Ya kalau sudah begitu paling saya yang uring-uringan dan biasanya cuma bisa melampiaskan ke pekerjaan rumah Mbak ” terusnya.

“Nah itulah jeng bedanya, Mbak dengan Mas Sonny selalu mencapai puncak bahkan berkali-kali lho ” jawabku. Kulihat wajahnya nampak takjub dan kelihatan rasa ingin taunya yang terpancar dari matanya. “Jeng ML itu kalau dilakukan dengan benar dan senang hati bisa membuat kita awet muda, karena kerja hormon-hormon dalam tubuh kita jadi optimal ” lanjutku menjelaskan bak seaorang dokter.

“Oooh itu to Mbak rahasianya.. !” celetuknya. “Makanya saya bilang, meskipun Mbak kasih tau kan mbak Tiara belum tentu bisa.. Bahkan..” jelasku sengaja memancing reaksinya. “Bahkan apa Mbak.?” Tanyanya nggak sabar. “Bahkan kalau mbak Tiara, Mbak suruh belajar sama Mas Sonny juga belum tentu mau” lanjutku sambil berbisik. “Ahh Mbak” jawabnya sambil mencubit lenganku.

Cerita kami berakhir dengan berakhirnya acara arisan, sebelum pergi mbak Tiara sempat berbisik sewaktu-waktu mau konsultasi kujawab ya kapan saja. Bahkan kubisiki nanti belajar langsung aja ama Mas Sonny. Seminggu setelah itu ketika itu jam 7 malam, Dino baru datang dari Jakarta sedang aku lagi ada tamu jepang jadi aku bermaksud memberi blow job Dino sedang Mas Sonny masih malas-malasan didekat kami berdua.

Tiba-tiba telepon berdering, karena aku dan Dino sudah hampir telanjang maka Mas Sonny yang mengangkat telepon. “Halo selamat malam” salam Mas Sonny, aku nggak tahu apa jawaban disebelah sana. “Ya benar, mau bicara dengan Mbak Andien..? Sebentar ya, dari siapa? Tiara! Oh mbak Tiara, Tiara Jhony ?” tanya Mas Sonny.

Mendengar itu aku bangkit, Dino terpaksa melepaskan dekapannya padaku. Sebenarnya skenario ini aku yang buat, karena aku ingin Tiara dapat main kerumah sehingga kuminta Mas Sonny menugaskan Jhony keluar kota untuk supervisi selama 3 hari. “Halo mbak Tiara kok tumben nelpon malam-malam ” sapaku memulai percakapan. Kami ngomong panjang lebar sampai akhirnya menyinggung pembicaraan kami di arisan dulu. Kuulangi tawaranku untuk belajar pemanasan dengan Mas Sonny, atau melihat saja kami yang mempraktekkannya berdua.

Tiara semakin penasaran, masa aku dan Mas Sonny mau bercinta dilihat orang lain, kujawab bahwa aku hanya bisa kalau orangnya itu Tiara, lain tidak lagian cuma sebatas cara- cara pemanasan. Tiara rupanya mulai panas akhirnya kuulangi lagi tawaranku dan jawabannya.

“Iya Mbak BT nih anak-anak sudah pada tidur, Mas Jhony dinas luar ” jawabnya. “Ya sudah to main aja ke rumah, kami semua sedang nggak ada kegiatan kok lagian masih sore ” jawabku. “Tapi Mbak,” “Apa?” “Aku malu sama Mas Sonny, ..” jawabnya. “ Nggak papa kami cuma berdua kok, jangan kuatir nanti pulangnya kami antar” jawabku. “ Baiklah Mbak tapi janji lho.. nggak usah dipraktekin sama aku.. ” pintanya mengakhiri pembicaraan.

Setelah itu kami tutup pembicaraan, rumah mbak Tiara kira-kira 15 menit dengan naik kendaraan. Kuminta Dino bersabar dan sembunyi di kamar sementara aku dan Mas Sonny yang akan menerima Tiara. Rencana ini pernah kuutarakan sebelumnya sama suami-suamiku. Kira-kira 25 menit kami menunggu ada orang memencet bel pintu pagar, Mas Sonny yang saat itu cuma pakai piyama tanpa dalaman yang membukakan pintu.

“Malam Mbak,” sapa Tiara begitu masuk pintu rumah diiringi Mas Sonny. mbak Tiara pakai baju agak ketat sehingga dadanya yang membusung kelihatan samar tapi saya yakin laki-laki manapun akan penasaran ingin tahu isinya, apalagi dengan kancing depan dan belahan dada yang agak kebawah sedang bawahan ia pakai celana jean tampak seksi sekali bokongnya.

“Malam, wah.. mbak Tiara nggak nyangka lho kalau bisa main kerumah nggak kesasar kan ?” tanyaku. Setelah menyilahkan mbak Tiara duduk kami ngobrol ngalor-ngidul sampai juga akhirnya menyinggung masalah ranjang, Mas Sonny dapat melihat air muka mbak Tiara yang jengah tahu kalau ia juga mulai terpancing birahinya.

Karena omongan kami yang merangsang saraf telinga mbak Tiara dan kami tetap tidak mengatakannya secara vulgar, tanpa terasa jam menunjukkan angka 9 malam, mbak Tiara semakin gelisah. “Mbak sudah malam nih aku mau mohon pamit ” pintanya tapi matanya nampak sayu. “Jangan dulu katanya pingin belajar rahasianya Mbak ” jawabku sambil memandang Mas Sonny penuh arti. “Ah Mbak.. Malu ach sama Mas Sonny ”. Aku mendekati Mas Sonny dan kucium dia dibibirnya dengan mesra dan lembut.

“Nggak papa kan Mas?” pintaku Mas Sonny mengangguk sambil memelukku, kami berciuman, dan saling raba di depan mbak Tiara, sementara mbak Tiara kulihat merah padam mukanya melihat adegan kami, meskipun demikian aku melakukannya dengan halus dan hati-hati sekali. “Beginilah kami melakukannya mbak, ” kataku menjelaskan seperti dosen aja. “Ah.. Mbak, Tiara jadi bingung nih.., Tiara pulang aja ya Mbak ” pintanya tapi nggak beranjak.

“Ayolah.. nggak papa” kami berpelukan mendekati mbak Tiara yang mulai kayak cacing kepanasan. Mas Sonny tahu keadaan segera mendekat sehingga duduk berdampingan di sofa panjang yang diduduki Tiara, terus dipegangnya kedua tangan mbak Tiara, mbak Tiara menunduk malu-malu. “Mbak.. Tapi cuma sebatas cara pemanasan aja lho Mbak ” pintanya sambil memandangku. “Ya, Mas cuma akan memperlihatkan cara pemanasan saja sama jeng Tiara ” jawab Mas Sonny sabar.

Perlahan disentuhnya dagu mbak Tiara dipandangnya matanya dalam-dalam penuh perasaan, mendapat perlakuan seperti itu dari Mas Sonny mbak Tiara memejamkan mata, perlahan Mas Sonny mencium bibirnya tanpa melumatnya.

Acchh! mbak Tiara mendesah, diulanginya ciuaman itu oleh Mas Sonny dengan menempelkan bibirnya agak lama, mbak Tiara mulai bereaksi dengan mengulum bibir Mas Sonny dan Mas Sonny mulai meningkatkan aksinya, tangannya berpindah ke bawah ketiak Tiara dan menarik badan mbak Tiara kepelukannya.

Semua ini dilakukan di sofa ruang tamu, sambil duduk bedempetan. Mas Sonny mulai meraba dada mbak Tiara yang membusung, dan mbak Tiara mulai mendesah-desah mereka masih berciuman saling lumat dan saling hisap. Setelah hampir sepuluh menit mereka saling raba Mas Sonny meningkatkan aksinya dari meraba bagian luar terus melepas kancing atas baju mbak Tiara jari-jari tangannya mulai menyisir pinggiran BHnya menuju ketengah.

mbak Tiara melenguh seperti sapi disembelih begitu tangan Mas Sonny mancapai putingnya dan menjepitnya dengan dua jari. Sementara itu mulut Mas Sonny mulai merambat ke bawah ke arah belahan dadanya yang sekal. Tanpa disadarinya tangan kanan Mas Sonny telah menyelinap ke punggung mbak Tiara dan melepaskan kait BHnya, maka tampaklah buah dada mbak Tiara yang kencang dan menantang, tanpa membuang kesempatan langsung Mas Sonny melumat putingnya.

mbak Tiara mulai tak dapat mengendalikan diri, dia lupa dengan janjinya sendiri, tangannya secara reflek menggerayang bagian depan Mas Sonny dan mulai melakukan pijatan-pijatan halus mulai dada, pusar dan terus ke bawah pusar. Tanpa menolak Mas Sonny malah memberi kesempatan pada mbak Tiara menyorongkan badannya, sambil mulutnya tetap bergelayut di puting mbak Tiara, tapi tanggannya sudah mulai menarik resleting celana jeannya.

mbak Tiara tak henti-henti mendesah, perlahan aku ke saklar lampu kukecilkan sehingga suasana tampak redup dan makin romantis. mbak Tiara sudah meluruskan kakinya di sofa sambil kepalanya bersandar di tanganan sofa, sementara tinggal mengenakan CD warna merah, Mas Sonny belum melepaskan piayamanya dengan posisi diatas mbak Tiara tapi batangnya sudah nampak mengacung karena diurut-urut mbak Tiara.

Perlahan Mas Sonny menggigit pinggiran CD Tiara dan menariknya kebawah hingga telanjang. mbak Tiara masih tenang mungkin karena melihat Mas Sonny tidak melepaskan piyamanya. Mas Sonny mulai mejilati perut mbak Tiara turun ke arah pusar terus menciuminya dan meleletkan lidahnya kebawah mencium rambut kemaluan mbak Tiara, diperlakukan begitu mbak Tiara meracau tak karuan.

“Aduh Mas.. Mbak aku nggak tahan.. oh Mas Sonny ” Aku memberi kode pada Dino, saat itu Mas Sonny telah membenamkan mukanya di selangkangan mbak Tiara, menjilati klitorisnya yang sudah demikian basah, mbak Tiara dengan posisi membuka kedua pahanya pinggulnya terganjal pegangan kursi sehingga sekarang kepalanya berada dibawah.

Dengan posisi ini maka nampaklah gundukan bukit venus yang indah dan merekah merah sehingga memudahkan untuk penetrasi. Perlahan Mas Sonny mundur dan Dino yang telah telanjang bulat maju dengan palkon siap serbu, mbak Tiara masih tenggelam dalam kenikmatan yang didapatnya hampir satu jam dicumbu Mas Sonny, tidak menyangka bahwa ada pergantian posisi dibawah.

Dino langsung mengenggam penisnyanya dan mengarahkan ke lubang surga mbak Tiara, dengan presisi Dino menghentak dan bles..! “Acchh Mas aku nggak mau.. nggak mau ” sambil meronta tapi secepat kilat aku membelai dan mengulum putingnya, sedang Dino langsung mengunci kaki mbak Tiara maka Tiara hanya bisa mendesis dan mau berontak tapi karena serangan rasa nikmat yang luar biasa ia hanya menggeleng-gelengkan kepalanya.

“Acchh Mbak.. Mas.. Kalian curangggg aduhh.. Ohhhh.. Kenapa ini ohh.. Ohh.. Mbak aku nggak tahan.. Nggak ta.. Hhaan.. ”jerit mbak Tiara sambil mengejang nafasnya memburu seluruh otot-otot badanya meregang pertanda orgasme sampai. Dino mengimbangi dengan kocokan-kocokan perlahan dan teratur bahkan dibiarkannya mbak Tiara menikmati orgasmenya yang pertama yang hampir membuatnya tak sadarkan diri.

Setelah nafas mbak Tiara aga teratur perlahan Dino mulai memompa karena itu perlahan Tiara mulai membuka matanya dan.. Mbak kok bukan Mas Sonny.. !” teriaknya panik sambil mau berontak tapi kuncian Dino dan kocokan-kocokan palkon Dino di memeknya membuat dia tak berdaya. “Gimana Mbak? Aku nggak mau Mbak, aku mau sama Mas Sonny saja, ” teriaknya lagi.

“Tenang jeng, tenang..!” kucoba menenangkannya, sambil kukedipi Mas Sonny untuk siap-siap menggantikan posisiku. Mas Sonny mendekat dan mulai melumat puting mbak Tiara yang sebelah kiri sementara tangan kirinya meremas- remas puting yang sebelah kanan. Mendapat serangan bertubi-tubi dari bawah dan atas mbak Tiara menjadi naik birahi lagi.. “Acchh.. Mbak, Mas gimana ini kok begini to, accchh nikmat Mbak.. Tiara nggak tahan Mas, ayo terus Mas.. Yang keras.. ” ceracaun mbak Tiara mengejang lagi menapaki orgasmenya yang kedua.

Dinopun tampak mulai berkerenyit dahinya dan makin keras kocokannya, pertanda mau mencapai orgasme maka cepat-cepat aku tarik sementara Mas Sonny langsung menggantikan posisi Dino mengocok memek mbak Tiara dengan penisnya tanpa memberi kesempatan pada mbak Tiara untuk mengatur nafas. Kucium dan kukulum kepala penis Dino di depan Tiara sambil mengocok- ngocok batangnya.. Dan.. Creett.. Crett.. Cret.. Kuminum sperma Dino yang tumpah dimulutku. mbak Tiara melihat semua itu sambil mendelik menahan nikmat karena kocokan Mas Sonny.

Setelah hampir setengah jam mereka saling genjot akhirnya mulai ada tanda- tanda Mas Sonny dan mbak Tiara akan mencapai puncaknya dan.. “Aaaccchh Mas aku nggak kuatttt.. Aku.. ” begitu teriak mbak Tiara menapaki orgasmenya yang ketiga. Mas Sonny memberi kesempatan untuk mengambil nafas sambil sesekali masih mengocok memek mbak Tiara pelan-pelan.

“Sini Mas.. Sini Mas..” pinta mbak Tiara pada Mas Sonny sambil tangannya menggapai-gapai. Mas Sonny mengakhiri kocokannya dan mencabut penisnya dan menyorongkannya ke mulut mbak Tiara, sambil tetap tiduran terlentang di sofa dikulumnya penis Mas Sonny yang sudah bengkak dan berenyut-denyut.

Akhirnya.. Crett.. Crett.. Crett Muncratlah sperma Mas Sonny di mulut mbak Tiara, mbak Tiara menelannya sambil membeliakkan mata, mungkin belum biasa tapi kemudian dijilatinya sisa-sisa sperma diujung penis Mas Sonny. Setelah itu mereka bertiga istirahat mengatur nafas, sambil menikmati sisa-sisa orgasme yang mereka alami. mbak Tiara mengerling padaku. Waktu itu sudah jam 11 malam.

“Mbak Andien nakall..!” rengeknya manja, sambil memukul bahuku. “ Lho kan jeng mbak Tiara sendiri yang keterusan.. ” jawabku. “Ahh Mbak ni lho, Tiara jadi malu ama Mas Sonny.. Eh.. Mas yang satu siapa Mbak?” tanyanya sambil mengerling ke Dino. “Suami keduaku mbak! Dino” jawabku. “mbak Tiara mau pulang..?” tanyaku lagi. “Ya deh Mbak, sudah malam nih nanti anak-anak mencari” jawabnya.

Aku dan Dino mengantar mbak Tiara pulang sedang Mas Sonny tunggu rumah, di jalan mbak Tiara berterimakasih sama Dino, katanya baru kali ini dia mengalami multiorgasme yang selama ini hanya angan-angan saja. mbak Tiara bahkan berani mencium Dino di depanku saat ia turun dari mobil. Setelah mengantar mbak Tiara pulang aku mendapat ciuman istimewa dari Mas Sonny dan Dino katanya mereka tak pernah membayangkan akan ada wanita lain, karena sebenarnya selama ini mereka sudah merasa cukup dengan pelayananku.

Tapi hadirnya mbak Tiara membuat mereka tambah bahagia. Dan selama tiga hari mereka berdua selalu dapat memuaskan mbak Tiara bahkan saat hari terakhir mbak Tiara minta nginap dirumah dan mereka main sampai empat kali. Sebagai isteri aku tetap gelisah melihat keperkasaan mereka berdua, namun hadirnya mbak Tiara dapat sedikit mengobati kegelisahanku.

Sampai saat ini sudah hampir satu tahun aku mbak Tiara, Dino dan Mas Sonny melakukan ini. mbak Tiara tambah rajin memelihara dirinya dan ia makin berbinar ia sangat menyenangi Mas Sonny walau demikian kami semua bahagia dan senang di setiap waktu.

tags #Cerita Dewasa, Cerita Mesum, Cerita Ngentot Janda, Cerita Ngentot Pembantu, Cerita Ngentot Perawan, Cerita Panas, Cerita Pemerkosaan, Cerita Seks Indonesia, Cerita Seks Sedarah, Cerita Selingkuh, Cerita SEX, Cerita Skandal, Cerita Tante Girang, Cewek Telanjang, Foto Bugil, Memek Perawan, Tante Girang, Toket Gede Mulus
Share this article :

0 komentar:

Speak up your mind

Tell us what you're thinking... !

 

Copyright © 2016. Kumpulan Cerita Dewasa - All Rights Reserved